TEKNOLOGI ORGANIC FARMING
Penghantar
Organic farming (dalam hal ini mencakup pertanian, peternakan, dan perikanan) adalah farming yang berusaha seminimal mungkin untuk tidak memakai bahan-bahan kimia untuk digunakan di Pertanian, Perikanan dan Peternakan. Bahan-bahan untuk kebutuhan organic farming itu diolah sendiri sedemikian rupa dari bahan yang tersedia disekitar kita. Yang dibutuhkan dalam proses ini adalah kerajinan dan kerja keras, karena masing-masing orang yang menggeluti bidang ini dituntut untuk selalu menyediakan bahan-bahan itu sendiri untuk digunakan pada lahan mereka masing-masing.
Organic farming selain menghemat biaya produksi juga memanfaatkan bahan-bahan sisa yang banyak tidak dipergunakan oleh masyarakat dan itu terbuang begitu saja. Jadi organic farming sebenarnya membantu menjaga lingkungan kita menjadi bersih dan asri, seyogianya pemerintah dalam ini dinas-dinas yang terkait harus mendukung tehnologi organic farming ini sebagai bagian yang membantu pemerintah untuk menjaga kebersihan kota dan desa.
Metode Organic
Sebagai orang yang sudah berkecimpung lebih dari 15 tahun di dunia organic farming, saya berpendapat bahwa setiap orang yang melakukan kegiatan pertanian, peternakan atau perikanan harus punya konsistensi untuk mempertahankan penggunaan bahan-bahan alam dalam aplikasi mereka di pertanian, perikanan dan peternakan.
Kebanyakan para petani kita tidak memperhatikan bahwa pertanian, perikanan dan peternakan itu adalah satu kesatuan, yang satu akan tergantung dengan yang lain. Petani kita banyak bercocok tanam tetapi tidak memiliki ternak atau ikan, sebaliknya banyak yang menggembangkan peternakan maupun perikanan, mereka tidak memiliki lahan pertanian. Oleh karena itu disarankan, jika kita melakukan kegiatan pertanian, lakukan jugalah penggembang biakan ternak dan ikan walau dengan skala kecil (Integrated Farming).
Pemanfaatan Bahan_Bahan Yang Terbuang
Sebagai aktivist organic saya selalu memakai bahan yang yang tidak dipergunakan oleh orang lain, yang kadang bahan tersebut penyebab kotornya satu lingkungan seperti pasar, tempat pembuangan sampah. Begitu banyak bahan yang bisa dipergunakan misalnya, buah-buahan busuk, sayuran busuk, kopengan bawang merah dan putih, serabut kelapa, ranting-ranting, dedaunan dan lain sebagainya.
Bahan-bahan itu diolah dengan baik dan akan menghasilkan sesuatu yang sangat luar biasa, yang sangat bermanfaat buat pertanian, peternakan dan perikanan kita. Hal inilah yang luput dari perhatian kebanyakan orang sehingga banyak petani sangat tergatung dengan produk-produk pabrikan.
Disisi lain banyak Trainer, Penyuluh, Pengajar atau apa namanya yang masuk keluar desa memperkenalkan banyak tehnologi yang tepat guna, tetapi kebanyakan mereka banyak berteori dari pada praktek, di lain sisi pada akhirnya mereka menyuruh atau meminta para petani untuk memakai barang-barang atau bahan-bahan yang mereka jual. Ini menyebabkan para petani menjadi tergantung lagi dari produk-produk yang lain.
Itu sebabnya, jika saya melatih atau memberikan penyuluhan dan atau pelatihan porsi praktek itu 90% dan teori 10%, sehingga masyarakat dapat melihat prosesnya secara langsung dan bisa melihat hasilnya juga dengan langsung. Dilain pihak, saya mengajarkan untuk membuat masyarakat itu bisa melakukan seperti apa yang saya lakukan, sehingga mereka tidak tergantung dengan saya, tapi bisa lebih mandiri dan merdeka untuk membuat inovasi penggembangan terhadap tehnologi yang saya ajarkan.
Kegiatan Bersama Yayasan Pondok Kasih Surabaya
Desember 2013
2. Sekilas Keadaan Masyarakat Yang Tinggal Dibawah Kolong Jembatan Tambak Asri - Surabaya
3. Pemeliharaan Ternak dan Ikan Di Daerah Urban Bulak Banteng_Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar